Komisi X DPR Prihatin Lihat Kondisi P4TK BBL di Sumatera Utara
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sultan Adil Hendra menyatakan prihatin melihat kondisi sarana dan prasarana di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Bangunan dan Listrik (P4TK BBL) di Medan, Sumatera Utara.
“Menjadi skala prioritas bagi Komisi X DPR RI dalam hal melihat bagaimana sarana dan prasarana pendidikan, karena kita ingin betul anak-anak kita ke depan mempunyai skill yang bisa bersaing dengan negara-negara lain. Namun ternyata setelah kita melakukan peninjauan ke P4TK BBL ini kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Sutan disela-sela kunjungan Tim Komisi X ke P4TK BBL di Sumatera Utara, Jumat (22/07/2016)
Setelah diperhatikan, tandas Sutan yang juga Ketua Tim Kunjungan Komisi X ke Sumatera Utara ini, sarana dan prasarana pendidikan di P4TK BL ini seperti meja dan kursi untuk praktek saja ia yakin sudah dari jaman Belanda.
Tidak itu saja, ia melihat, peralatan-peralatan untuk praktek pun yang diterima P4TK BL terakhir tahun 1980an. “Bayangkan, komputer saja masih ada komputer kodok mungkin usianya sudah 35 tahun. Sementara sekarang ini, yang namanya teknologi jika tidak terus diupdate kita akan ketinggalan jaman,” papar politisi dari Partai Gerindra ini.
Sementara, tambah Sutan, saat ini kita sudah berada di MEA tentunya kalau skill daripada anak-anak kita ke depan tidak mempunyai kualitas, anak-anak kita atau generasi berikutnya bukan hanya numpang di negara sendiri bahkan akan terusir.
“Oleh karena itu menjadi suatu catatan bagi Komisi X DPR untuk memperjuangkan ini, tapi ini semua adalah langkah kita untuk menciptakan SDM kita yang berkualitas. Kami berjanji akan memperjuangkan ini, agar mutu kualitas dan skill anak-anak kita ke depan bisa menjadi lebih baik”, mantapnya.
Keberadaan P4TK BL, menurut Sutan adalah sesuatu yang harus terus dilakukan karena ini adalah pabrik SDM bagi tenaga pendidik di SMK. “Jika keterampilan itu tidak didukung oleh yang memberikan pembelajaran bagi mereka karena pabriknya di sini, bagaimana mereka mau menurunkan ilmu keterampilan itu,” ungkapnya. (sc) foto : suci/mr.